Google Translate

Arabic Korean Japanese >Chinese Simplified Russian Portuguese English French German Spain Italian DUTCH

Blog Archive

Senin, 29 November 2010

Asal Mula Negeri Hutumuri

Negeri Hutumuri adalah sebuah negeri adat yang terdapat di semenanjung Timur Kecamatan Leitimur Selatan. Negeri Hutumuri adalah dari golongan Pata Siwa, Suku Wemale, Kelompok Kakehan/Alifuru; Uli Moni, Aman atau Hena Orela atau Aman Wala.

Orang-Orang yang datang Mendiamai Negeri Hutumuri
Kehidupan bangsa Alifuru di masa lampau, adalah kehidupan yang berpindah-pindah tempat. Mereka selalu tinggal dengan permusuhan, antara kelompok satu dengan kelompok yang lain, kampung satu dengan kampung yang lain, dan setelah peperangan antara kelompok  Pata Siwa dan Pata Lima yang merambah dari Ternate dan Tidore ke Nusa Manutura Huti (Nusa Ina) maka banyak Kapitan dan Malesi ke luar dari Nusa Manutura Huti (Nusa Ina) mencari tempat bermukim di pulau-pulau kecil, termasuk Nusa Apono atau Nusa Ambwan atau Ambon ini. Kira-kira di tahun 1300-1400, sudah ada manusia yang datang dari  Nusa Ina, dan menduduki petuanan Negeri Hutumuri pada waktu itu, dari sifat Negeri Rutong sampai di batas negeri Hitu, Halong dan Suli. Menurut cerita orang tua-tua, bahwa marga-marga yang datang pertama dan mendiami petuanan Negeri Hutumuri pada waktu itu, ialah marga yang terdapat kata <span>Matua</span> dari mukai, misalnya: Matuankotta, Matuahitimahu, Matualatupau. Kata Matua, artinya mata rumah tua, atau mata rumah pertama.
Orang-orang yang datang itu mereka tinggal sebagai <span>mata rumah</span> yaitu baru satu keluarga. Kemudian menjadi <span>mata rumah tau</span>, yaitu sudah ada beberapa keluarga tinggal dalam satu rumah, kemudian menjadi sebuah Huku, artinya sudah sudah ada beberapa rumah. Dalam persekutuan mata rumah <span>Huku</span>, belum ada seorang pempimpin yang memimpin mereka. Mereka dipimpin hanya oleh seorang yang dituakan. Karena perkembangannya, rumah dan keluarga makin bertambah, lalu mereka membangun sebuah persekutuan yang disebut <span>Soa</span>. Soa atau Sual artinya: terbagi-bagi. Juga Soa artinya: kepala, yaitu ada seorang yang diangkat menjadi kepala atau pimpinan untuk memimpin mereka. Pimpinan di Soa itu disebut Kepala Soa, atau <span>Upu Latu</span>, yang dipilih untuk menjadi Upu Latu, harus dari rangk Kapitan. Juga dipilih dari kapitan. Seorang yang akan jadi Maueng/Aman Upu atau Tuan Tanah dan seroang lagi untuk mendampingi Upu Latu menjalankan tugas pemerintahan. Dipilih juga seorang dari Malesi sebagai Marinyo. Tugasnya membantu Upu Latu menghubungi bala rakyat menyampaikan perintah-perintah Upu Latu.
Tugas Upu Latu dan Kapitan pendamping untuk mengatur dan memimpin rakyatnya dalam berbagai pekerjaan, mengatasi berbagai perselisihan dan bertindak sebagai pemerintah yang perintah dalam penanganan seluruh kampung.
Maueng/Aman Upu/Tuan Tanah ialah menjalani tugas-tugas adat, menjaga dan memelihara hukum-hukum adat yang berlaku. Setelah kampung soa dibangun harus ada rumah Baileu dan batu pamali.
Jadi Upu Latu, Kapitan pembantu, Maueng dan Marinyo ini adalah Badan Saniri Soa.

Oleh : willn094
sumber : Jacob Leiwakabessy..
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages